UIN Jakarta Kukuhkan Enam Guru Besar dalam Sidang Senat Terbuka
Auditorium Harun Nasution, Berita UIN Online - Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta kembali menorehkan sejarah akademik dengan mengukuhkan enam guru besar dari berbagai disiplin ilmu dalam Sidang Senat Terbuka yang digelar di Auditorium Harun Nasution, Rabu (7/5/2025).
Acara dibuka secara khidmat dengan pembacaan ayat suci Al-Qur’an dan doa, dilanjutkan dengan pernyataan pembukaan sidang oleh Sekretaris Senat, Prof. Dr. Mansoer, M.Ag. Dalam sambutannya, ia mengucapkan selamat kepada para guru besar yang dikukuhkan hari ini, "Kami berharap, kehadiran enam guru besar ini tidak hanya memperkuat keilmuan di masing-masing fakultas, tetapi juga mampu mendorong perubahan yang berarti dalam berbagai aspek kehidupan manusia," ujar Prof. Mansoer. Ia juga menambahkan bahwa hingga hari ini, UIN Jakarta telah memiliki total 144 guru besar yang tersebar di seluruh fakultas.
Wakil Rektor Bidang Akademik, Prof. Dr. Ahmad Tholabi Kharlie, S.Ag., SH., MA., MH., membacakan Surat Keputusan pengangkatan keenam guru besar yang dikukuhkan, yaitu Prof. dr. Flori Ratna Sari, Ph.D. (Farmakologi), Prof. Irma Nurbaeti, S.Kp., M.Kep., Sp.Mat., Ph.D. (Ilmu Keperawatan Maternitas), Prof. Dr. Suma'inna, M.Si. (Ilmu Matematika Terapan), Prof. Dr. La Ode Sumarlin, M.Si. (Ilmu Biokimia), Prof. Dr. Endah Wulandari, S.SI., M.Biomed. (Ilmu Biokimia), Prof. Dr. Afidah Wahyuni, M.Ag. (Ilmu Fiqih Kontemporer)
Acara berlanjut dengan penampilan profil dan orasi ilmiah dari masing-masing guru besar. Prof. Flori Ratna Sari menyampaikan hasil penelitiannya yang berjudul Bekam, Madu, dan Habatussauda: Relik Profetik Integrasi Kedokteran, Keislaman, dan Spiritualitas. Ia menegaskan pentingnya mengintegrasikan nilai-nilai profetik dalam dunia kesehatan modern.
Sementara itu, Prof. Irma Nurbaeti memaparkan model integrasi layanan untuk penanganan depresi post partum dan kesehatan perempuan. “Perawat tidak hanya berfungsi secara klinis, tetapi juga sosial dan psikologis,” ungkapnya dalam orasinya.
Guru Besar Ilmu Matematika Terapan, Prof. Suma'inna, menjelaskan kompleksitas persamaan Navier-Stokes dalam dinamika fluida. “Matematika bukan sekadar rumus, tapi fondasi teknologi,” tegasnya.
Prof. La Ode Sumarlin dan Prof. Endah Wulandari, dua guru besar di bidang biokimia, masing-masing mengangkat tema manfaat madu terhadap sel kanker dan transformasi nutrisi untuk kesehatan masyarakat menuju Indonesia Emas 2045. Di sisi lain, Prof. Afidah Wahyuni memaparkan orasinya terkait batik tulis sebagai bagian dari gaya hidup halal dan pemeliharaan identitas budaya dalam kerangka fiqih kontemporer.
Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Prof. Asep Saepudin Jahar, M.A., Ph.D., secara resmi mengukuhkan para guru besar tersebut dengan memakaikan kalung sleber dan menyerahkan SK pengangkatan. “Pengukuhan ini adalah bentuk dedikasi akademik dan kontribusi keilmuan untuk umat dan bangsa,”ujar Prof. Asep dalam pidatonya.
Acara ditutup dengan pemutaran video ucapan selamat dari para relasi guru besar, menyanyikan lagu Bagimu Negeri, serta sesi foto bersama dan ucapan selamat dari para tamu undangan. Suasana haru dan bangga mewarnai pengukuhan ini, menandai komitmen UIN Jakarta dalam terus mendorong kemajuan keilmuan dan pengabdian masyarakat.
Selengkapnya saksikan di live streaming berikut; https://www.youtube.com/live/yJ8v6TVbN6U?si=dCVF_spI2Q8Exuqr
(Rizkiyah Gustiana N./Fauziah M./Syarifah Nur K./Foto: M. Fahri Afrizal)